Profil Indonesia
Indonesia
ASEAN adalah ekonomi terbesar kelima di dunia. Kawasan ini mewakili 8% dari populasi dunia dengan gabungan Produksi Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 3,08 triliun pada tahun 2020. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) - didirikan pada tahun 2015 - merupakan pusat penting dengan lebih dari USD 3,4 triliun transit perdagangan global melalui wilayah setiap tahunnya. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia adalah negara terbesar berdasarkan ekonomi, ukuran, dan populasi di kawasan ini.
Indonesia- negara kepulauan dengan 17.000 pulau yang tersebar di tiga zona waktu- terus membukukan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sejak berhasil mengatasi gejolak seperti Krisis Keuangan Asia di akhir 1990-an, Krisis Keuangan Global 2008, Krisis Utang Eropa 2015, Krisis Utang Eropa, perdagangan AS-China perang, membuktikan ketangguhannya.
Sebelum pandemi, rata-rata ekonomi tumbuh sekitar 5-6 persen per tahun. Memang, pada tahun 2017 Indonesia mengalahkan perkiraan Dunia Kembali dengan 3 tahun ketika Produksi Domestik Bruto (PDB) mereka mencapai triliun dolar dan ekonomi terus berkembang. Saat ini, Indonesia adalah ekonomi terbesar ke-16 di dunia. PriceWaterhouseCooper memproyeksikan Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar keempat pada tahun 2050.
Di tengah kondisi ekonomi global yang menantang dan pandemi, ekonomi Indonesia tetap menjadi salah satu yang terkuat menurut Bank Dunia. Dalam Prospek Ekonomi Global terbaru, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan Indonesia akan berada pada level 5,1 persen pada 2022 didorong oleh kenaikan harga komoditas dan kebijakan fiskal yang akomodatif untuk mengatasi pandemi dan diperkirakan tumbuh 5,3% pada 2023.
Negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah mulai dari minyak dan gas hingga cadangan emas dan nikel, serta penghasil kayu manis, kelapa, dan kelapa sawit terbesar, produsen karet dan makanan laut terbesar kedua, produsen kakao terbesar ketiga, dan produsen terbesar keempat. penghasil kopi antara lain. Komoditas masih menghasilkan sekitar 60% dari ekspor Indonesia, tetapi sektor industri mengalami kemajuan pesat.
Perluasan sektor industri merupakan salah satu tujuan strategis pemerintah Indonesia. Pada tahun 2021, untuk mendongkrak tren investasi Indonesia, pemerintah telah menerapkan kebijakan untuk mempercepat proses perizinan, insentif khusus bagi investor seperti tax holiday, tax allowance dan pelunasan bea masuk, kemudahan akses serta daftar prioritas investasi.
Ada tujuh sektor prioritas pemerintah, yaitu Otomotif, Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian Jadi, Elektronik dan IT, Kimia, Farmasi, dan Alat Kesehatan. Untuk mencapai sepuluh besar ekonomi pada tahun 2030, pemerintah sedang mengembangkan lima industri manufaktur besar ke dalam industri 4.0, yaitu makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia karena industri tersebut memiliki daya saing dan kesiapan regional yang tinggi. Selain itu, kelima industri tersebut menyumbang 60% dari PDB manufaktur dan 65% dari ekspor manufaktur.
Sebagai eksportir bersih utama beberapa komoditas, Indonesia diuntungkan dari harga komoditas global yang tinggi saat ini dan rebound pertumbuhan mitra dagang mereka. Ekspor Indonesia melonjak 20% pada Q2 2022 YoY sementara impor naik 12,34%. Selain itu, trade-to-GDP Indonesia hanya sekitar 40% dan ekspornya ke China hanya 4,5% dari PDB sementara impor dari China mencapai 4,7% dari PDB. Ini berarti Indonesia akan lebih terlindungi dari goncangan apa pun di China daripada negara-negara Asia lainnya.
Populasi muda Indonesia menjadi lebih kebarat-baratan dan urbanisasi. McKinsey memperkirakan bahwa pada tahun 2030 akan ada 135 juta orang di kelas konsumsi dengan pendapatan tahunan bersih lebih dari USD 3.600 di negara ini. Dengan meningkatnya daya beli, konsumsi meningkat tidak hanya untuk kebutuhan pokok tetapi juga barang dan jasa mewah. Hal ini menjadikan konsumsi swasta sebagai pendorong utama pertumbuhan Indonesia yang mencapai lebih dari 60% dari PDB.
Terlepas dari tantangan ekonomi global, prospek Indonesia tetap stabil karena permintaan domestik yang besar, fundamental ekonomi yang kuat, kebijakan makro-ekonomi dan fiskal yang berhati-hati.
Sosial-Politik
Republik Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Saat ini, Presiden Joko Widodo, lebih dikenal sebagai Jokowi, memegang kekuasaan kembali oleh mayoritas dari enam belas partai yang mengambil bagian dalam pemilihan terakhir pada tahun 2019 dan diperkirakan akan mundur pada tahun 2024 pada akhir masa jabatannya yang kedua.
Sekarang negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia mengadakan pemilihan umum pertama yang bebas pada tahun 2004. Sejak itu, rakyat Indonesia dapat langsung memilih wakil politik, kepala daerah, dan presidennya. Transisi antar kekuatan sejauh ini tetap damai.
Bangsa ini menganggap dirinya sebagai negara sekuler, yang mengakui enam agama resmi (Islam-87,18%, Kristen Protestan-6,96%, Kristen Katolik Roma-2,90%, Hindu-1,69%, Buddha-0,72%, dan Konghucu-0,05%). Sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia, orang Indonesia tergolong moderat, sekitar 90% dari mereka menganut Islam Sunni